Berikut
ini contoh Laporan Hasil penelitian
tindakan kelas Mata Pelajaran IPA SD KELAS 5 dengan judul Upaya
Peningkatan Pembelajaran IPA Materi Alat Pernapasan Manusia Melalui Media
Gambar Siswa Kelas V yang bersumber
dari http://fauzanzada.blogspot.com/
A. Latar
Belakang
IPA
berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia” yang
berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang
meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (social science) maupun ilmu pengetahuan
alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka
yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik
(physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu
astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Untuk
mengidentifikasi IPA dengan kata-kata atau kalimat yang singkat tidak mudah,
karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian IPA
tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan
terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund “IPA adalah
sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”, dalam definisi ini IPA
mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai suatu
proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Dari definisi
tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif, sistematik, mengandung metode
tertentu yaitu metode ilmiah.
Dalam
perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran IPA sangat penting
karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan penerapannya (teknologi),
termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Banyak orang berpendapat
bahwa menguasai IPA sangat penting, karena dalam pembelajaran IPA siswa diberi
kesempatan dan bekal untuk memproses IPA dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari –hari melalui cara – cara yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan
etika yang berlaku dalam masyarakat.
Sejalan
dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
dalam kurikulum 1994 proses dan konsep IPA diintegrasikan dalam setiap rumusan
tujuan pembelajaran (umum) yang harus diukur pencapaiannya. Oleh karena itu
guru diharapkan untuk dapat mengambil keputusan, baik ketika merencanakan
maupun ketika melaksanakan pembelajaran, termasuk memecahkan masalah – masalah
yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam melaksanakan
pembelajaran unsur terpenting adalah merangsang dan mengarahkan siswa untuk
belajar. Mengajar tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, sikap, serta idealisme dan apresiasi yang
menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Dalam
pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi delapan
langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional (instruksional
events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan
belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan bimbingan
belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar, mengeluarkan
pendapat, memberi umpan balik.
Dengan
langkah – langkah tersebut diharapkan k0ualitas dan kuantitas kegiatan belajar
mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk dapat menyiapkan
generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains, yaitu masyarakat yang
mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring, mengaplikasikan, serta
turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains (teknologi) itu sendiri untuk
peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Literasi sains amat
penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan karakteristik dan metodologi
keilmuannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi peradaban
modern. Menurut Carin (1997), masyarakat yang bermodal literasi sains dan
teknologi mesti memiliki pemahaman terhadap aspek-aspek sains dan teknologi
yang berarti dan sesuai dengan perkembangan mental kognitif mereka, dapat
menemukan sains secara menyenangkan dan menghargainya, menggunakan pengetahuan
sains dan teknologi untuk memenuhi dan menikmati kehidupannya.
Jadi,
betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran untuk memperoleh
prestasi yang baik dan dalam kehidupan bermasyarakat yang dipenuhi dengan
munculnya teknologi-teknologi modern. Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi
peran guru. Menurut pendapat Ace Suryadi dan H. AR. Tilar dalam bukunya yang
berjudul “ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH” dijelaskan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi beberapa faktor yang ditemukan sangat ampuh didalam memberikan efek
terhadap prestasi belajar. Menurut beberapa studi di Indonesia (Moegjadi, 1974;
Ace Suryadi, 1932; Nuhi Nasution, 1980; Shaefer, 1980) faktor yang berpengaruh
adalah faktor guru, buku pelajaran, managemen sekolah, besarnya kelas, dan
faktor keluarga. Faktor-faktor tersebut termasuk permasalahan yang sering
terjadi dalam pembelajaran.
Sedangkan
masalah yang dialami penulis dalam pembelajarannya walaupun sudah berusaha
sebaik- baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan, hal ini terlihat dalam tes
yang diberikan guru pada materi pokok organ pernapasan manusia artinya
pembelajaran yang penulis laksanakan belum tuntas. Oleh sebab itu perlu
diadakan perbaikan.
Dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis mencoba mengupayakan / mencari jalan
keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang diwujudkan dalam kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diberi judul “Upaya Peningkatan
Pembelajaran IPA Materi Alat Pernapasan Manusia Melalui Media Gambar Siswa
Kelas V Semester 1 SDN TEGOWANU 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
Laporan
ini disusun berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan perbaikan
selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan dalam dua siklus PTK untuk pelajaran IPA.
Selengkapnya
Contoh Laporan Hasil Penelitian Tindakan
Kelas IPA SD Kelas V lengkap terdiri dari Bab I, Bab II sampai Kesimpulan
dan Daftar Pustaka silahkan kunjungi langsung ke sumber asli di http://fauzanzada.blogspot.com/2013/10/laporan-ptk-ipa-sd-kelas-5.html
Untuk
mengidentifikasi IPA dengan kata-kata atau kalimat yang singkat tidak mudah,
karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian IPA
tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan
terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund “IPA adalah
sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”, dalam definisi ini IPA
mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai suatu
proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Dari definisi
tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif, sistematik, mengandung metode
tertentu yaitu metode ilmiah.
Dalam
perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran IPA sangat penting
karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan penerapannya (teknologi),
termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Banyak orang berpendapat
bahwa menguasai IPA sangat penting, karena dalam pembelajaran IPA siswa diberi
kesempatan dan bekal untuk memproses IPA dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari –hari melalui cara – cara yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan
etika yang berlaku dalam masyarakat.
Sejalan
dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
dalam kurikulum 1994 proses dan konsep IPA diintegrasikan dalam setiap rumusan
tujuan pembelajaran (umum) yang harus diukur pencapaiannya. Oleh karena itu
guru diharapkan untuk dapat mengambil keputusan, baik ketika merencanakan
maupun ketika melaksanakan pembelajaran, termasuk memecahkan masalah – masalah
yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam melaksanakan
pembelajaran unsur terpenting adalah merangsang dan mengarahkan siswa untuk
belajar. Mengajar tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh
pengetahuan, ketrampilan, sikap, serta idealisme dan apresiasi yang
menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Dalam
pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi delapan
langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional (instruksional
events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan
belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan bimbingan
belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar, mengeluarkan
pendapat, memberi umpan balik.
Dengan
langkah – langkah tersebut diharapkan k0ualitas dan kuantitas kegiatan belajar
mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk dapat menyiapkan
generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains, yaitu masyarakat yang
mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring, mengaplikasikan, serta
turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains (teknologi) itu sendiri untuk
peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Literasi sains amat
penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan karakteristik dan metodologi
keilmuannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi peradaban
modern. Menurut Carin (1997), masyarakat yang bermodal literasi sains dan
teknologi mesti memiliki pemahaman terhadap aspek-aspek sains dan teknologi
yang berarti dan sesuai dengan perkembangan mental kognitif mereka, dapat
menemukan sains secara menyenangkan dan menghargainya, menggunakan pengetahuan
sains dan teknologi untuk memenuhi dan menikmati kehidupannya.
Jadi,
betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran untuk memperoleh
prestasi yang baik dan dalam kehidupan bermasyarakat yang dipenuhi dengan
munculnya teknologi-teknologi modern. Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi
peran guru. Menurut pendapat Ace Suryadi dan H. AR. Tilar dalam bukunya yang
berjudul “ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH” dijelaskan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi beberapa faktor yang ditemukan sangat ampuh didalam memberikan efek
terhadap prestasi belajar. Menurut beberapa studi di Indonesia (Moegjadi, 1974;
Ace Suryadi, 1932; Nuhi Nasution, 1980; Shaefer, 1980) faktor yang berpengaruh
adalah faktor guru, buku pelajaran, managemen sekolah, besarnya kelas, dan
faktor keluarga. Faktor-faktor tersebut termasuk permasalahan yang sering
terjadi dalam pembelajaran.
Sedangkan
masalah yang dialami penulis dalam pembelajarannya walaupun sudah berusaha
sebaik- baiknya ternyata hasilnya belum memuaskan, hal ini terlihat dalam tes
yang diberikan guru pada materi pokok organ pernapasan manusia artinya
pembelajaran yang penulis laksanakan belum tuntas. Oleh sebab itu perlu
diadakan perbaikan.
Dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis mencoba mengupayakan / mencari jalan
keluar untuk perbaikan pembelajaran IPA yang diwujudkan dalam kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan diberi judul “Upaya Peningkatan
Pembelajaran IPA Materi Alat Pernapasan Manusia Melalui Media Gambar Siswa
Kelas V Semester 1 SDN TEGOWANU 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
Laporan
ini disusun berdasarkan catatan ketika merancang kegiatan perbaikan
selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan dalam dua siklus PTK untuk pelajaran IPA.
Selengkapnya
Contoh Laporan Hasil Penelitian Tindakan
Kelas IPA SD Kelas V lengkap terdiri dari Bab I, Bab II sampai Kesimpulan
dan Daftar Pustaka silahkan kunjungi langsung ke sumber asli di http://fauzanzada.blogspot.com/2013/10/laporan-ptk-ipa-sd-kelas-5.html
ijin share gan trim's ilmunye
ijin share gan trim's ilmunye