Mulai tahun depan pemerintah
menerapkan sistem baru rektrutmen guru PNS. Bagi yang berminat menjadi guru
PNS, wajib mengikuti program sarjana mengajar di daerah terluar, tertinggal,
dan terdepan (SM3T) serta pendidikan asrama dahulu.
Dengan sistem itu, menjadi
guru PNS hampir mirip dengan menjadi dokter. Karena sama-sama harus mengabdi di
daerah terpencil dahulu. Seperti diketahui untuk menjadi dokter PNS, calon
dokter harus mengikuti program pegawai tidak tetap (PTT) di daerah terpencil.
Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Dirdiktendik) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) Supriadi Rustad mengatakan, pada prinsipnya sarjana guru
yang ingin melamar menjadi PNS wajib lulus program pendidikan profesi guru
(PPG).
Nah program PPG ini wujudnya
adalah praktek mengajar di daerah pedalaman (SM3T) dan pendidikan di asrama.
Supriadi menuturkan selama
ini untuk menjadi PNS guru tidak ada seleksi. “Yang ada seleksi CPNS baru.
Bukan seleksi guru,” katanya di sela pembukaan pameran foto aktifitas guru SM3T
di kantor Kemenristekdikti tadi malam.
Celakanya lagi ada orang
yang memilih jadi guru, karena tidak diterima melamar kerja di mana-mana.
Sehingga di lapangan banyak guru PNS yang bekerja tidak dengan kualifikasi
sebagai seorang guru professional. Ujungnya proses pembelajaran tidak berjalan
dengan baik.
Guru besar Universitas
Negeri Semarang (Unnes) itu mengatakan, calon guru PNS harus orang-orang hebat.
“Dengan digembleng dulu
dalam program SM3T dan kemudian pendidikan diasramakan,” tandasnya. Program
SM3T ditambah dengan pendidikan asrama ini dijalankan calon guru selama dua
tahun.
Melalui cara ini, Supriadi
mengatakan jebolan program PPG tidak hanya memiliki kompetensi pedagogik atau
keilmuan guru semata. Tetapi juga memiliki kompetensi kepribadian dan
kepedulian sosial.
“Ketika sudah masa
pendidikan asrama, juga bukan berarti enak-enakan saja,” katanya. Calon guru
pada tahap ini dilatih disiplin waktu yang ketat.
Dengan sistem baru rekrutmen
guru ini, maka pemerintah akan memetakan kebutuhan guru baru secara nasional.
Kemudian Kemenristekdikti melalui kampus lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) membuka seleksi peserta PPG. Jumlah yang diterima PPG ini disesuaikan
dengan kebutuhan nasional.
Sarjana pendidikan maupun
sarjana non pendidikan, seperti lulusan politeknik, boleh mendaftar seleksi
PPG. Khusus untuk sarjana program diploma IV dari politeknik, diproyeksikan
menjadi guru produktif di SMK sesuai dengan bidangnya.
Menurut Supriadi sistem baru
rekrutmen guru ini mendapat sambutan positif dari kepala daerah. Sejumlah
kepala daerah yang ketempatan atau menjadi tuan rumah SM3T, membuka formasi PNS
guru untuk alumni SM3T. Supriadi mengatakan meskipun program SM3T ini
dijalankan oleh pemerintah pusat, status guru PNS tetap ada di pemerintah
daerah setempat.
Menteri Ristekdikti Muhammad
Nasir mendukung program baru rekrutmen CPNS guru. Dia mengatakan program SM3T
benar-benar menggembleng calon guru. “Mereka tidak hanya menunggu siswa datang
ke sekolah. Tetapi sampai menjemput siswa di rumah-rumah supaya mau ke
sekolah,” ujar mantan rektor Universitas Diponegoro itu.
Mendikbud Anies Baswedan
juga mengisyaratkan perlu ada reformasi rekrutmen guru. Menurutnya selama ini
rekrutmen guru begitu longgar. Siapa saja bisa menjadi guru, tanpa ada seleksi
kompetensinya. Ujungnya pemerintah kesulitan dalam proses pembinaan dan
pengawasannya. Dia sepakat jika rekrutmen guru diperketat dengan mendapatkan
guru-guru yang berkualitas.
Tags:
FGI
Maaf saya ingin bertanya. Jika lulusan s1 nonpendidikan kemudian s2 pendidikan, apakah boleh mengikuti program SM3T? Terima Kasih..