Pengertian Karangan Deskripsi
Karangan merupakan perwujudan hasil kegiatan
mengarang atau menulis. Menurut Poerwodarminta (1984:445) “karangan merupakan
uraian tentang sesuatu hasil”. Dengan demikian, pengertian karangan atau
tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu,
sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu
peristiwa atau suatu masalah.
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin descrebere,
yang berarti ‘menulis tentang’ diterjemahkan menjadi ‘pemerian’; berasal dari
kata peri … memerikan yang berarti ‘menulis sesuatu’. Selain itu, deskripsi
dapat diartikan juga sebagai penggambaran sesuatu apa adanya. Sedangkan menurut
Ambary (1987:56) dijelaskan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang
melukiskan suatu keadaan, mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana
dan keadaan sesuatu tempat atau sesuatu yang lain. Selanjutnya dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1989:201) dijelaskan bahwa deskripsi adalah pemaparan
atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Melalui deskripsi, penulis memindahkan
kesan-kesan hasil pengamatan dari penginderaan kepada para pembaca: ia
menyampaikan sifat dan semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek
tersebut. Untuk membuat karangan deskripsi, penulis harus dekat dengan objek
atau masalahnya. Penginderaan yang tajam, sehingga pembaca dapat menangkap pula
dengan segala inderanya.
Jenis-jenis Karangan Deskripsi
Menurut Mulyono (1986:29), sekurang-kurangnya
dapat dibedakan dua macam deskripsi yaitu, deskripsi sugestif dan deskripsi
ekspositoris. Deskripsi sugestif ialah deskripsi yang bermakna timbulnya
pengalaman baru pada pembaca melalui kesan imajinatif. Deskripsi ekspositoris
yaitu deskripsi yang bertujuan untuk memberikan informasi menngenai objeknya
sehinngga pembaca dapat mengenalinya atau mengetahuinya.
Selain jenis-jenis yang dijelaskan di atas,
kita juga dapat membedakan berdasarkan cara pendekatan. Deskripsi kita bedakan
atas deskripsi objektif dan deskripsi subjektif. Deskripsi objektif adalah
bermaksud agar deskripsi yang dihasilkan benar-benar dapat melukiskan objeknya
dengan cara seobjektif-objektifnya, sesuai denngan keadaannya yang nyata,
sedangkan deskripsi subjektif, penulis lebih menekankan pikirannya dan
interpretasinya sendiri mengenai unsur-unsur objek yang dilukiskannya itu
(Mulyono, 1986:32-35).
Berdasarkan analisis teori-teori di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang
melukiskan, memaparkan atau menggambarkan suatu keadaan, sifat, tingkah laku
seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat atau sesuatu yang lain secara jelas dan terperinci.
Selanjutnya penulis paparkan beberapa
pendapat ahli bahasa mengenai jenis karangan deskripsi sebagai berikut:
- Karya tulis pemerian dapat dibagi atas:
- pemerian faktual
- pemerian pribadi
Kedua macam jenis lukisan di atas terdapat
perbedaa. Perbedaan-perbedaan lebihrinci dapat kita lihat pada bagan sebagai
berikut:
Segi
|
Pemerian Faktual
|
Pemerian Pribadi
|
Tujuan
|
Menyajikan informasi
|
Menyajikan pesan
|
Pendekatan
|
Objektif, tidak memihak
|
Subjektif, interpretatif
|
Daya tarik
|
Pada pengertian
|
Pada perasaan
|
Nada
|
Sederhana, tidak berbelit
|
Emosional
|
Cakupan
|
Lengkap, pasti
|
Kaya, sugestif
|
Penggunaan
|
Karya tulisilmu pengetahuan, industri,
profesi, bisnis
|
Novel, cerpen, drama, cerita, pribadi,
beberapa esai
|
(Adelstein & Pival dalam Tarigan,
1987:71)
Pendapat di atas, sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Rusyana (1982:3) sebagai berikut:
Karangan lukisan dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu lukisan rekaan dan lukisan bahasan. Dalam lukisan rekaan,
pengarang berusaha membangkitkan pada diri pendengnar atau pembacanya
penginderaan dan perasaan yang dialaminya. Dalam karangan lukisan bahasan,
pengarang berusaha untuk memberikan gambaran objektif.
Dengan demikian, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa karangan deskripsi dapat dibedakan jenisnya berdasarkan tiga
hal, yakni:
- berdasarkan tujuan
- berdasarkan pendekatan; dan
- berdasarkan sifat.
Berdasarkan tujuan terbentuklah deskripsi
ekspositoris dan improsionistik. Berdasarkan pendekatan, terbentuklah deskripsi
objektif dan subjektif. Sedangkan berdasarkan sifat, terdapat deskripsi faktual
dan nonfaktual.
Ciri-ciri Karangan Deskripsi
Dari pengertian dan jenis-jenis karangan
deskripsi seperti yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat menentukan
ciri-ciri karangan deskripsi. Pengertian dan ciri-ciri karangan deskripi akan
memberi wujud yang jelas tentang bentuk karangan deskripsi. Maka dapat
disimpulkan bahwa karangan deskripsi hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
- Bersifat melukiskan sesuatu hal.
- Berusaha memberikan pengalaman baru kepada pembaca melalui kesan imajinasi.
- Memberi informasi mengenai objeknya, sehingga pembaca dapat mengenal dan mengetahuinya.
- Berusaha melukiskan objeknya dengan cara yang seobjektif-objektifnya sesuai dengan keadaan nyata yang dapat dilihat.
- Menggambarkan objek secara statis.
Unsur-unsur Karangan Deskripsi
Untuk melukiskan suatu hal pada karangan
deskripsi diperlukan unsur-unsur yang membentuknya. Adapun unsur-unsur tersebut
seperti yang dikemukakan oleh Keraf (1982:93) adalah sebagai berikut:
- Data, yaitu hal-hal yang diolah dalam melukiskan objek.
- Informasi, yaitu keterangan-keteranngan yang diperoleh mengenai objek.
- Fakta, yaitu bukti-bukti yang memperkuat data-data informasi.
Dengan unsur-unsur itulah karangan deskripsi
dapat dilukiskan melalui rangsanngan pancaindera secara langsung. Secara
langsung maksudnya bahwa pengarang melukiskan karangannya melalui pengalamannya
sendiri. Dengan pegalaman sendiri yang pernah dialami dapat dibuat sebuah
lukisan yang menarik dengan menuangkan unsur-unsur tersebut ke dalam bahasa
tulis.