Belajar adalah suatu kegiatan organisme
mengubah perilaku. Semua kegiatan belajar, pasti diikuti perubahan, meliputi
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
penyesuaian diri dan sebagainya. Menurut Bloom, ranah atau matra yang berubah
itu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor, masing-masing dirinci ke
dalam jangkauan kemampuan sebagai berikut: Pertama, Cognitif Domain, meliputi: a)
Knowledge; b) Coprehension; c) Application; d) Analysis; e) synthesis; f)
evaluation. Kedua, Affective Domain, meliputi a) Receiving, b) responding, c)
valuing, d) organization, e) characterization’. Ketiga, Psychomotor Domain, meliputi a) iniatory level;
b) preroutine level; c) routinized level;
B.
Prinsip-prinsip Belajar
1) Belajar
pada hakekatnya berkaitan dengan potensi manusiawi dan kelakuannya.
2) Belajar
memerlukan proses dan pentahapan, serta kematangan si pembelajar
3) Belajar
lebih mantap dan efektif, bila didorong oleh motivasi terutama motivasi dan
dalam diri akan berbeda dengan belajar karena terpaksa, belajar karena takut.
4) Dalam
banyak hal, belajar merupakan proses coba-coba dengan kemungkinan keliru, dan
pembiasaan atau conditioning.
5) Kemampuan
belajar seseorang harus diperhitungkan dalam menentukan isi pelajaran.
6) Belajar
dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni:
a) diajar secara langsung, b) kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman
langsung, misalnya belajar bicara, sopan santun dan lain-lain. Dan c)
Pengenalan dan atau peniruan
7) Belajar
melalui praktik atau mengalami langsung akan lebih efektif daripada dengan
menghafal
8) Pengalaman
banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
9) Bahan
belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari dibandingkan
bahan yang kurang bermakna.
10) Infomasi tentang kelakuan baik,
pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan belajar, banyak membantu kelancaran
dan gairah siswa.
11) Belajar sedapat mungkin diubah
ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga yang belajar dapat berdialog dengan
dirinya atau mengalami sendiri.
C. Teori
Belajar
Setidak-tidaknya
ada tiga golongan besar teori belajar, yaitu:
1) Teori
Belajar menurut Ilmu Jiwa Daya
2) Teori
Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
3) Teori
Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Menurut Ilmu Jiwa Daya, bermacam-macam daya yang ada manusia dapat dilatih untuk memenuhi fungsinya. Misalnya melatih daya ingat dengan menghafal angka atau istilah-istilah asing.
Menurut Ilmu Jiwa Gestalt, belajar keseluruhan lebih penting dan pada belajar bagian-bagian atau unsur-unsur. Menurut aliran ini belajar dimulai ketika telah diperoleb insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. Insigt tergantung pada: kesanggupan, pengalaman, taraf kompleksitas suatu situasi, latihan dan trial and eror.
Prinsip belajar menurut ilmu Jiwa Gestalt, antara lain:
a) Manusia
bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan melalui intelek, emosi, sosial,
fisik dan sebagainya.
b) Belajar
adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
c) Manusia
berkembang secara keseluruhan, lengkap dengan semua aspekaspeknya.
d) Belajar
adalah perkembangan ke arah deferensiasi.
e) Belajar
akan berhasil jika telah ada kematangan untuk memperoleh insigt.
f) Tidak
mungkin ada kegiatan belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, atau motivasi
yang menggerakkan seluruh organisme,
g) Belajar
itu merupakan proses aktif, bukan mengisi bejana.
Menurut
Ilmu Jiwa Asosiasi, ada tiga macam pandangan, yaiu:
a) Teori
Konektionisme. Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respon. Di sini ada
hukum-hukumnya, yaitu law effect, law of multiple response, law of exercise
atau law of use and disuse, law of assimilation atau law of analogy.
b) Teori
conditioning. Belajar menggunakan syarat-syarat tertentu.
c) Teori konstruktivisme. Belajar adalah kegiatan
membentuk pengertian, realitas sesuatu.
Beberapa ciri belajar menurut teori ini adalah: (1) Belajar berarti mencari
makna; (2) Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus; (3) Belajar bukan
kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian baru; (4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar
dengan dunia fisik dan lingkungannya; (5) Hasil belajar tergantung pada yang
telah diketahui.
Tidak ada komentar
Posting Komentar