TUJUAN KARAKTERISTIK DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS


Pengertian Pembelajaran IPS   
Menurut Ischak (2004 : 1.36) pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Sedangkan Sumaatmadja (1980 : 11) mendefinisikan IPS merupakan perpaduan antara konsep-konsep ilmu sosial dengan konsep-konsep pendidikan yang dikaji secara sistematis, psikologis dan fungsional sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik.

Pengertian Ilmu Pengetahuan  Sosial (IPS) menurut Subroto, dkk. (2004: 4.6) adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupa sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah. Lebih lanjut Subroto, dkk.,  menjelaskan tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang diajarkan di Sekolah Dasar.

IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian pokok: pengetahuan sosial dan sejarah. Bahan kajian pengetahuan sosial; mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini (Subroto, dkk., 2004 : 4.6)

Berkenaan dengan Ilmu sosial (Norma Mackenzie (1975) dalam Ischak, 2004: 1.31) mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah semua ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks  sosialnya atau dengan kata lain adalah semua  bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.         

Masson  dalam Sapriya, dkk. (2006 : 6) mengartikan Ilmu Pengetahuan  Sosial sebagai suatu pengajaran yang membimbing para pemuda pemudi kearah  menjadi warga negara yang cerdas, hidup fungsional, efektif, produktif dan berguna.

Sapriya dkk, (2006 : 3) menyatakan bahwa melalui Pembelajaran IPS diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-teori kehidupan di dalam masyarakat, tapi mampu menjalani kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial.  Pada hakekatnya manusia itu selain sebagai mahluk individu yang harus mengenal dirinya juga sebagai mahluk sosial yaitu harus mampu hidup berinteraksi dengan manusia lainnya yakni dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun Pengertian IPS dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1975 yaitu :
1). IPS adalah bidang studi yang merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial.
2). IPS terutama akan membina kecerdasan, keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab dan demokrasi.
3). Walaupun penyajian IPS diusahakan dengan cara akademis tetapi pokok persoalan (pembahasannya) adalah kemasyarakatan yang aktual.
4). IPS mengemban dua fungsi utama yaitu membina pengetahuan kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa selanjutnya dan membina sikap yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar  Republik Indonesia 1945.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari masalah sosial kemasyarakatan ditinjau dari berbagai aspek kehidupan  yang terintegrasi.

Tujuan  Pembelajaran  IPS
Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan menurut Ischak (2004: 1.41) diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengertahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat, kebutuhan pembangunan serta perubahan ekonomi dan peta politik global.  Lebih lanjut Ischak menjelaskan oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus jelas arah dan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Numan Sumantri  (2001) (dalam Sapriya, dkk., (2006 : 11) mengemukakan bahwa pada dasarnya terdapat empat pendapat tujuan pembelajaran IPS di tingkat persekolahan, yaitu (1)  mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, sosiologi dan pengetahuan lainnya, (2) menumbuhkan warga Negara yang baik, (3)  simplikasi dan distilasi dari berbagai ilmu sosial untuk kepentingan pendidikan dan (4) untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup” close area.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin  akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warganegara yang baik dan bertanggung jawab (Ischak, 2004 : 1.42).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  tujuan pengajaran IPS adalah   (1) membentuk warga negara yang berkemampuan sosial, (2) menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, (3) memiliki keyakinan akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, (4) mengembangkan wawasan berpikir yang reflektif atas dasar kesadaran diri, sosial dan pengalaman budaya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, dan (5) memfasilitasi proses pengalihan diri antara yang mereka pelajari di sekolah dengan dunia nyata di mana mereka menjalani kehidupan.

Dalam kurikulum 2006 dikemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Adapun tujuan pembelajaran IPS SD berdasarkan kurikulum 2006 adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik Pembelajaran IPS

Ciri utama atau karakteristik pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial  menurut Kosasih (dalam Sapriya, dkk, 2006 : 8):   
  • Dalam pembelajaran IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu)
  • Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari berbagai ilmu sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi (terpadu) digunakan untuk menelaah masalah/tema/topik. Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integrated, juga menggunakan pendekatan broadfield, dan multiple resources (banyak sumber).
  • Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar mengajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis
  • Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik lingkungan fisik/alam maupun budayanya.
  • IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakatnya.
  • IPS Mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antarmanusia yang bersifat manusiawi.
  • Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya.
  • Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
  • Dalam pengembangan Program Pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.


Adapun pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPS menurut Sapriya, dkk (2006 : 8) baik dalam mengembangkan program maupun metoda pembelajarannya adalah sebagai berikut:
  • Siswa sentries, dimana faktor siswa yang diutamakan.
  • Kemasyarakatan sentries (community Oriented), dimana masalah kehidupan  nyata (riil) dan kemasyarakatan yang dijadikan sumber dan bahan serta tempat pembelajaran.
  • Ekosistem, dimana faktor lingkungan baik fisik maupun budayanya selalu dijadikan pertimbangan dalam pembelajaran IPS.
  • Bersifat meluas (komprehensif-Broadfield, Multidimensional) dengan pola pengorganisasian bahan yang terpadu (integrated) dan bersifat korelated (bertautan dan berkesinambungan).
  • Menggunakan teknik inquiri dan menunjukkan student active leraning (siswa belajar dengan aktif) sebagai media pembelajaran dan yang sekaligus akan melahirkan Cara Mengajar  Guru Aktif (CMGA. CBSA dan CMGA dilaksanakan melelui strategi pembelajaran yangf multi (Metoda, media, Sumber dan Evaluasi) atau M3SE yang diorganisasikan dan direncanakan dan diteliti secara akurat.
  • Tujuan (Oriented), maksudnya program dan pelaksanaan pembelajarannya fokus pada Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang telah ditentukan sebagai pengarah program dan sasaran.
  • Integrated (terpadu) menelaah suatu permasalahan sosial dari berbagai konsep  dan sudut pandang ilmu-imu sosial dan lainnya.
  • Efisien dan Efektif dari segi tenaga/biaya dan efektif dari sgi waktu dengan hasil yang maksimal.         

= Baca Juga =



1 Comments

Previous Post Next Post