A. Pengertian Penelitian Tindakan Sekolah
PTS adalah penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat
peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik
kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan
(professional knowledge).
Berdasarkan definisi
tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki
situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan
mutu pembelajaran sehingga mampu menghasilkan siswa yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap dalam menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah
Tujuan PTS adalah sebagai berikut.
1.
Memperbaiki situasi sekolah saat ini.
2.
Meningkatkan mutu
input, proses, dan
output
sekolah.
3.
Mengembangkan
inovasi input, proses, dan
output
sekolah.
4.
Meningkatkan
kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan
produkivitas sekolah.
5.
Meningkatkan kemampuan profesional sebagai kepala
sekolah.
6.
Menumbuhkembangkan
budaya akademik di lingkungan sekolah.
7.
Membimbing
guru dalam merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan menindaklanjuti hasil PTS.
8.
Mengembangkan ilmu terapan/praktis (professional knowledge).
C. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Sekolah
Ciri utama PTS adalah sebagai berikut.
1. Adanya
tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan
inovasi.
2. Bersifat
kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.
3.
Didasarkan pada masalah atau tantangan
yang dihadapi kepala sekolah.
4. Ada perubahan
positif pada kepala sekolah dan sekolahnya.
5. Penelitian
dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah baik guru,
tenaga kependidikan, pengawas, siswa, maupun pihak-pihak lain yang terkait.
6. Peneliti
juga
bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
7.
Setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/evaluasi, dan
refleksi.
8.
Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan PTS. Jika satu
siklus belum mencapai tujuan maka dapat dilanjutkan pada siklus ke dua, dan
seterusnya.
9.
Tidak
ada rumusan hipotesis
karena PTS tidak untuk menguji hipotesis.
D. Etika dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah
Ketika melaksanakan PTS
perlu memperhatikan etika antara lain sebagai berikut.
1.
Bersikap jujur yaitu tidak
plagiat, tidak fiktif, tidak merubah data, dan menuliskan sumber referensi yang dikutip.
2.
Tidak boleh mengganggu tugas pokok dan fungsi
sebagai kepala sekolah.
3.
Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran
dan tugas mengajar guru serta kegiatan pendidikan
yang sedang berlangsung di sekolah.
4.
Jangan terlalu banyak menyita waktu dalam
pengambilan data.
5.
Meminta ijin kepada
orang-orang yang diteliti.
6.
Menjamin kerahasiaan data responden yang
diteliti.
E. Perbedaan Penelitian
Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru
Perbedaan penelitian tindakan oleh pengawas sekolah, kepala
sekolah, dan guru adalah seperti Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru
Peneliti
|
Ruang Lingkup Penelitian
|
Subjek Penelitian
|
Aspek yang Diteliti
|
Pengawas
sekolah
|
Sekolah
|
Pengawas Sekolah/
Kepala
sekolah
|
· Delapan Standar Nasional Pendidikan.
· Tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah/kepala sekolah.
· Peranan pengawas
sekolah/kepala
sekolah.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan Menyelesaikan masalah.
|
Guru
|
· Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian,
Standar Pendidik.
· Tugas pokok dan fungsi guru.
· Peranan guru.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
|
||
Tenaga
kependidikan
|
· Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga
Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan
lainnya.
· Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
· Peranan tenaga kependidikan.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaian masalah.
|
||
Kepala
sekolah
|
Sekolah
|
Kepala Sekolah
|
· Delapan Standar Nasional Pendidikan.
· Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah.
· Peranan kepala sekolah.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah
|
Guru
|
· Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian,
Standar Pendidik.
· Tugas pokok dan fungsi guru.
· Peranan guru.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
|
||
Tenaga
kependidikan
|
· Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga
Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan
lainnya.
· Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
· Peranan tenaga kependidikan. .
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
|
||
Siswa
|
· Standar Kompetensi
Lulusan.
· Standar Penilaian.
· Berpikir Kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
|
||
Guru
|
Kelas
|
Guru
|
· Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian,
Standar Pendidik.
· Tugas pokok dan fungsi guru.
· Peranan guru.
· Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
|
Siswa
|
·
Standar Kompetensi Lulusan.
·
Standar
Penilaian.
·
Kegiatan
Kesiswaan.
·
Berpikir
kritis, kreatif,
inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan memecahkan masalah.
|
F. Perbedaan PTS dengan Bukan PTS
Perbedaan antara PTS
dengan bukan PTS sebagaimana Tabel 2
beikut.
Tabel
2. Perbedaan PTS dengan Bukan PTS
Aspek
|
PTS
|
Bukan PTS
|
Dilaksanakan
oleh
|
Praktisi
yaitu kepala sekolah, pengawas sekolah.
|
Teoretisi
yaitu ilmuan di luar sekolah.
|
Tujuan
penelitian
|
Tidak
untuk menguji teori tetapi untuk memecahkan masalah, menghadapi tantangan, memperbaiki situasi sekolah. Tidak ada hipotesis.
Tidak
untuk solusi yang berlaku umum (tidak
untuk membuat generalisasi).
|
Menguji
teori melalui hipotesis dan atau mengembangkan pengetahuan baru.
Untuk
membuat generalisasi.
|
Jenis
data
|
Kualitatif/dan
atau kuantitatif
|
Kualitatif/dan
atau kuantitatif.
|
Maksud
pengumpulan dan analisis data
|
Menyelesaikan
masalah praktis, mengarahkan rencana tindakan.
|
Mendapatkan
pemahaman terhadap gejala, dan menguji hipotesis.
|
Standar
mutu penelitian
|
Hasil
penelitian menunjukkan
adanya perubahan situasi, kondisi, dan kinerja sekolah.
|
Hasil
penelitian mampu memverifikasi teori.
|
Pemakai
utama
|
Warga
sekolah.
|
Ilmuwan, praktisi, birokrat, usahawan, dan masyarakat.
|
G. Langkah-langkah PTS
Langkah-langkah
PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah
PTS seperti Gambar 1 berikut Catatan: Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Siklus PTS meliputi empat langkah yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut.
Perencanaan
Perencanaan adalah
langkah awal yang dilakukan peneliti saat akan memulai tindakannya. Agar
perencanaan mudah dipahami oleh peneliti yang akan melakukan tindakan,
maka peneliti membuat rencana tindakan yang
meliputi:
(a)
rumusan masalah
yang akan dicari solusinya;
(b)
rumusan tujuan
penyelesaian masalah/tujuan menghadapi tantangan/tujuan melakukan inovasi;
(c)
rumusan indikator
keberhasilan pemecahan penyelesaian masalah/keberhasilan menghadapi
tantangan/keberhasilan melakukan inovasi;
(d)
rumusan
langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan menghadapi
tantangan/kegiatan melakukan inovasi;
(e)
identifikasi warga
sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam penyelesaian
masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi;
(f)
identifikasi
metode pengumpulan data yang akan digunakan;
(g)
penyusunan
instrumen pengamatan dan evaluasi;
(h)
penentuan waktu dan tempat
pelaksanaan;
(i)
idenifikasi fasilitas
yang diperlukan.
Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan adalah
penerapan dari perencanaan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah
sebagai berikut.
(a)
Apakah ada kesesuaian antara rencana tindakan
dengan pelaksanaannya?
(b)
Hal-hal apa yang
dilakukan untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi?
(c)
Bagaimana cara melaksanakan tindakan untuk memecahkan
masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi?
(d)
Apakah tindakan yang dilaksanakan telah terarah pada
pencapaian tujuan penelitian?
(e)
Seberapa besar
pelaksanaan tindakan melibatkan warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait
lainnya?
(f)
Apa peran
masing-masing warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya dalam
melaksanakan tindakan?;
Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan adalah
pencermatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah proses tindakan yang berlangsung
selama tahap pelaksanaan PTS. Pengamatan menggunakan instrumen yang berisi indikator-indikator proses tindakan.
Evaluasi adalah proses penetapan hasil
pelaksanaan tindakan berdasarkan indikator-indikator tujuan PTS yang telah
ditetapkan. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk melakukan refleksi.
Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap
proses dan hasil pelaksanaan tindakan dan hasilnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Glikman, C.D., Gordon, S.P.,
& Gordon, J.M.R. 2007. Supervision
and Instructional Leadrship A Developmental Approach. Seventh Edition. New
York: Pearson Education, Inc.
Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Fourh
Edition. Kondon: McGraw Hill.
Mills, G.E. 2003. Action Research A Guide for The Teacher
Research. Second Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Merrill Prentice
Hall.
Stringer, E. 2004. Action Research in Education. Upper
Saddle River, New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.
Tomlinson, H. 2005. Educational Leadership Personal Grwoth for
Profesional Development. London: Sage.
Creswell,
J. 2008. Educational Research:
Quantitative & Qualitative. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson
International Edition.
Husaini
Usman. 2009. Pengantar Penelitian Sosial.
Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemmis
and McTaggart (1994) The Action Research
Planner, Dekain University
McNiff,
J., & Whitehead, J. 2002. Action Research:
Principle and Practice. Second Edition. London: Routledge Falmer.
Suhardjono,
A. Azis Hoesein, dkk (1995). Pedoman
penyusunan KTI di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.
Digutentis, Jakarta : Diknas
Suhardjono. 2005. Laporan
Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan
Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005
Suhardjono. 2009. Tanya
jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Penelitian
Tindakan Kelas, Makalah pada Pendidikan dan Pelatihan (TOT)
Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsionla Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai
penataran Guru (BPG) Semarang.
Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara
Supardi.
2005. Penyusunan Usulan, dan Laporan
Penelitian Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat
Pengembangan Profesi Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasiona
Tags:
FGI