Presiden Joko
Widodo kembali meminta agar tidak ada lagi program yang tidak jelas
dalam penyusunan anggaran yang dilakukan menteri dan pimpinan lembaga negara.
Jokowi ingin penyusunan anggaran dibuat dengan bahasa dan program yang konkret.
"Jangan muncul lagi jenis program yang enggak jelas,
enggak konkret, atau kalimat-kalimat bersayap, absurd," kata Jokowi dalam
acara penyerahan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) di Istana Negara,
Jakarta, Senin (14/12/2015).
Sebagaimana dilansir finance.detik.com, Jokowi
mencontohkan dalam program di Kementerian Pendidikan, ada program berjudul
peningkatan kualitas sekolah, yang menurutnya adalah model kalimat bersayap.
"Peningkatan kualitas sekolah, (program) apa itu. Jelas saja sudah, bangun
kelas berapa meter per segi. Itungannya juga jelas," tegas Jokowi, di
acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), di Istana Negara,
Jakarta Pusat, Senin (14/12/2015).
Jokowi ingin kata-kata dalam penyusunan anggaran menggunakan bahasa yang jelas,
misalnya untuk pembelian kapal nelayan, perbaikan sekolah, dan lainnya. Presiden menegaskan bahwa program yang dianggarkan
harus digunakan untuk kegiatan yang tepat sasaran. Tidak boleh ada program yang
digunakan untuk membuang anggaran negara, yang tidak jelas dampaknya bagi
masyarakat.
"Misalnya 7 x 10 berarti 70 meter persegi. Untuk bangun kelas berapa sih.
Jelas angkanya," imbuhnya.
Masyarakat juga kemudian tidak akan mempertanyakan besarnya belanja pemerintah.
Hal tersebut dikarenakan belanja sudah memberikan manfaat untuk masyarakat
banyak.
"Jangan lari ke mana-mana. Peningkatan kualitas sekolah apa? Rakyat juga
nangkepnya apa," kata Jokowi.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2015/12/14/120803/3095017/4/jokowi-peningkatan-kualitas-sekolah-program-apa-itu
HASIL BELAJAR
Tags:
FGI
Terima kasih atas informasi. Blog Anda sangat bermanfaat. Terus terang saya sudah menjadi langganan blog Anda. Oleh karena itu kami trus menunggu uptodate infonya