CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) SD PADA KURIKULUM PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK ok

Capaian Pembelajaran mata pelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS) SD Pada Kurikulum Program Sekolah Penggerak


Capaian Pembelajaran mata pelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS) SD Pada Kurikulum Program Sekolah Penggerak berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Erbukuan Nomor 028/H/KU/2021  Tentang Capaian Pembelajaran   Paud, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak.

 

A.  Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke waktu.  Permasalahan  yang  dihadapi  saat  ini  tidak lagi  sama  dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang lalu.  Ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  terus  dikembangkan  untuk menyelesaikan  setiap  tantangan  yang  dihadapi.  Oleh  karenanya,  pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu disesuaikan agar  generasi  muda  dapat  menjawab  dan  menyelesaikan  tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang.

 

Ilmu  Pengetahuan  Alam  dan  Sosial  (IPAS)  adalah  ilmu  pengetahuan yang mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta  interaksinya,  dan  mengkaji  kehidupan  manusia  sebagai  individu sekaligus  sebagai  makhluk  sosial  yang  berinteraksi  dengan lingkungannya.  Secara  umum,  ilmu  pengetahuan  diartikan  sebagai gabungan  berbagai  pengetahuan  yang  disusun  secara  logis  dan bersistem  dengan  memperhitungkan  sebab  dan  akibat  (Kamus  Besar Bahasa  Indonesia,  2016).    Pengetahuan  ini  melingkupi  pengetahuan alam dan pengetahuan sosial. 

 

Pendidikan  IPAS  memiliki  peran  dalam  mewujudkan  Profil  Pelajar Pancasila  sebagai  gambaran  ideal  profil  peserta  didik  Indonesia. IPAS membantu  peserta  didik  menumbuhkan  keingintahuannya  terhadap fenomena  yang  terjadi  di  sekitarnya.  Keingintahuan  ini  dapat  memicu peserta  didik  untuk  memahami  bagaimana  alam  semesta  bekerja  dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi. Pemahaman ini dapat  dimanfaatkan  untuk  mengidentifikasi  berbagai  permasalahan yang  dihadapi  dan  menemukan  solusi  untuk  mencapai  tujuan pembangunan  berkelanjutan.  Prinsip-prinsip  dasar  metodologi  ilmiah dalam  pembelajaran  IPAS  akan  melatih  sikap  ilmiah  (keingintahuan yang  tinggi,  kemampuan  berpikir  kritis,  analitis  dan  kemampuan mengambil  kesimpulan  yang  tepat)  yang  melahirkan  kebijaksanaan dalam diri peserta didik. 

 

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS diharapkan peserta didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS termasuk menggunakannya dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu,  fokus  utama  yang  ingin  dicapai  dari  pembelajaran  IPAS  di  jenjang SD bukanlah  pada seberapa  banyak  konten  materi yang  dapat  diserap oleh peserta didik,  akan tetapi dari seberapa besar kompetensi peserta didik  dalam  memanfaatkan  pengetahuan  yang  dimiliki.  Dengan mempertimbangkan bahwa anak usia SD masih melihat segala sesuatu secara apa adanya,  utuh dan terpadu  maka pembelajaran  IPA dan IPS disederhanakan  menjadi  satu  mata  pelajaran  yaitu  IPAS.  Hal  ini  juga dilakukan  dengan  pertimbangan  anak  usia  SD  masih  dalam  tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif, dan tidak detail. 

 

Pembelajaran di SD perlu memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan  eksplorasi,  investigasi  dan  mengembangkan  pemahaman terkait  lingkungan  di  sekitar  nya.  Jadi  mempelajari    fenomena  alam serta interaksi manusia dengan alam dan antar manusia sangat penting dilakukan di tahapan ini. 

B.  Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS)

Dengan  mempelajari  IPAS, peserta  didik  mengembangkan  dirinya sehingga sesuai dengan profil Pelajar Pancasila dan dapat:

1.  mengembangkan  ketertarikan  serta  rasa  ingin  tahu  sehingga peserta didik terpicu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia,  memahami  alam  semesta  dan  kaitannya  dengan kehidupan manusia;

2.  berperan  aktif  dalam  memelihara,  menjaga,  melestarikan lingkungan  alam,  mengelola  sumber  daya  alam  dan  lingkungan dengan bijak; 

3.  mengembangkan  keterampilan  inkuiri  untuk  mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;

4.  mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia berada,  memaknai  bagaimanakah  kehidupan  manusia  dan masyarakat berubah dari waktu ke waktu;

5.  memahami  persyaratan  yang  diperlukan  peserta  didik  untuk menjadi  anggota  suatu  kelompok  masyarakat  dan  bangsa  serta memahami  arti  menjadi  anggota  masyarakat  bangsa  dan  dunia, sehingga  dia  dapat  berkontribusi  dalam  menyelesaikan permasalahan  yang  berkaitan  dengan  dirinya  dan  lingkungan  di sekitarnya; dan

6.  mengembangkan  pengetahuan  dan  pemahaman  konsep  di  dalam IPAS serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

 

C.  Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

Seiring  dengan  perkembangan  zaman,  ilmu  pengetahuan  juga senantiasa  mengalami  perkembangan.  Apa  yang  kita  ketahui  sebagai sebuah  kebenaran  ilmiah  di  masa  lampau  boleh  jadi  mengalami pergeseran  di  masa  kini  maupun  masa  depan.  Itu  sebabnya  ilmu pengetahuan  bersifat  dinamis  dan  merupakan  sebuah  upaya  terus menerus  yang  dilakukan  oleh  manusia  untuk  mengungkap  kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan (Sammel, 2014).

 

Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu  juga  semakin  berkurang.  Pertambahan  populasi  manusia  yang terjadi secara eksponensial juga memicu banyaknya permasalahan yang dihadapi.  Seringkali  permasalahan  yang  muncul  tidak  dapat diselesaikan  dengan  melihat  dari  satu  sudut  pandang:  keilmuan  alam atau  dari  sudut  pandang  ilmu  sosial  saja,  melainkan  dibutuhkan pendekatan  yang  lebih  holistik  yang  meliputi  berbagai  lintas  disiplin ilmu  (Yanitsky,  2017).  Untuk  memberikan  pemahaman  ini  kepada peserta  didik,  pembelajaran  ilmu  pengetahuan  alam  dan  ilmu pengetahuan  sosial  perlu  dipadukan  menjadi  satu  kesatuan  yang kemudian  kita  sebut  dengan  istilah  IPAS. Dalam  pembelajaran  IPAS, ada  2  elemen  utama  yakni  pemahaman  IPAS  (sains  dan  sosial), dan keterampilan Proses.

 

1) Elemen: Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Deskripsi: Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu pengetahuan telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola yang mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada.  Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan.

 

1) Elemen: Keterampilan proses 

Deskripsi: Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses yang baik maka profil tersebut dapat dicapai.  Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). 

Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007). 

Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya  (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996). 

 

Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik.

1.  Mengamati

Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat  melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuisioner, wawancara.

2.  Mempertanyakan dan memprediksi

Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini peserta didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab akibat. 

3.  Merencanakan dan melakukan penyelidikan

Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-temuan.

4.  Memproses, menganalisis data dan informasi

Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.

5.  Mengevaluasi dan refleksi

Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan berkelanjutan. 

6.  Mengomunikasikan hasil

Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media, baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

 

Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik.

 

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Setiap Fase

1.  Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)

Di  akhir  Fase  A,  peserta  didik  mengamati  fenomena  dan  peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra, menyusun dan menjawab  pertanyaan  tentang  hal-hal  yang  ingin  diketahui  saat melakukan  pengamatan.  Peserta  didik  juga  mampu  membuat prediksi  mengenai  objek  dan  peristiwa  di  lingkungan  sekitar. Dengan  panduan,  peserta  didik  berpartisipasi  dalam  penyelidikan untuk  mengeksplorasi  dan  menjawab  pertanyaan.  Melakukan pengukuran  dengan  alat  sederhana  yang  ada  disekitarnya  untuk mendapatkan  data.  Selanjutnya  peserta  didik  menggunakan berbagai  metode  untuk  mengorganisasikan  informasi,  termasuk gambar  dan  tabel.  Peserta  didik  mendiskusikan  dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi. Dengan panduan,  peserta  didik  membandingkan  hasil  pengamatan  yang berbeda dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana. Peserta  didik  mengoptimalkan  penggunaan  pancaindra  untuk melakukan  pengamatan  dan  bertanya  tentang  makhluk  hidup  dan perubahan  benda  ketika  diberikan  perlakuan.  Peserta  didik menggunakan  hasil  pengamatan  untuk  menjelaskan  pola  sebab akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media. 

 

Peserta  didik  mengenali  tubuh  manusia,  seperti  pancaindra,  serta cara  perawatannya.  Peserta  didik  mengelaborasikan  pemahaman tentang  konsep  waktu,  siang-malam  dan  mengenal  nama-nama hari,  nama  bulan,  kondisi  cuaca  dalam  keterkaitannya  dengan aktivitas sehari-hari. 

 

Peserta  didik  mampu  mendeskripsikan identitas  diri  dan  orang disekitarnya,  peran  serta  tanggung  jawabnya  sebagai  anggota keluarga/kelompok/sekolah  sehingga  dapat  menerima  perbedaan yang  ada  di  antara  manusia.  Peserta  didik  mendeskripsikan  diri serta  keluarganya  secara  kronologis  menggunakan  media  yang dipilihnya. 

 

Peserta  didik  dapat  mendeskripsikan  benda-benda  di  lingkungan sekitar  sebagai  bagian  dari  lingkungan  alami  dan  buatan, mendeskripsikan  lokasi  diri,  serta  membuat  gambar  denah sederhana  di  lingkungan  rumah  dan  sekolah.    Peserta  didik mencerminkan  perilaku  hidup  sehat  dengan  turut  menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.

 

a) Elemen:  Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Capaian Pembelajaran: Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.   Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan perubahan benda ketika diberikan perlakuan. Peserta didik menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media. Peserta didik mengenali tubuh manusia, seperti panca indra, serta cara perawatannya. Peserta didik mengelaborasikan pemahaman tentang konsep waktu, siang-malam dan mengenal nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari.  Peserta didik mampu mendeskripsikan identitas diri dan orang disekitarnya, peran serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga/kelompok/sekolah sehingga dapat menerima perbedaan yang ada di antara manusia. Peserta didik mendeskripsikan diri serta keluarganya secara kronologis menggunakan media yang dipilihnya.  Peserta didik dapat mendeskripsikan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan lokasi diri, serta membuat gambar denah sederhana di lingkungan rumah dan sekolah.  Peserta didik mencerminkan perilaku hidup sehat dengan turut menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.

 

b) Elemen:Keterampilan proses 

Capaian Pembelajaran: 1.  Mengamati, Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra; 2.  Mempertanyakan dan memprediksi, peserta didik Menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar; 3.  Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan data. 4.  Memproses, menganalisis data dan informasi.  Menggunakan berbagai metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar, tabel. Peserta didik mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi. 5.  Mengevaluasi dan refleksi. Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori. 6.  Mengomunikasikan hasil. Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana

 

2.  Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD)

Di  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mengamati  fenomena  dan  peristiwa secara  sederhana  dengan  menggunakan  pancaindra  dan  dapat mencatat  hasil  pengamatannya.  Dengan  menggunakan  panduan, peserta  didik  mengidentifikasi  pertanyaan  yang  dapat  diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki  sebelumnya.  Peserta  didik  juga  membuat  rencana  dan melakukan  langkah-langkah  operasional  untuk  menjawab pertanyaan  yang  diajukan  berdasarkan  panduan  tertentu.  Peserta didik  menggunakan  alat  dan  bahan  yang  sesuai  dengan mengutamakan  keselamatan  serta  menggunakan  alat  bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. 

Peserta didik mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana  untuk  menyajikan  data  dan  mengidentifikasi  pola. Peserta didik juga membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi  dan  memberikan  alasan  yang  bersifat  ilmiah  serta mengevaluasi  kesimpulan  melalui  perbandingan  dengan  teori  yang ada. Peserta didik mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses  penyelidikan.  Selanjutnya  peserta  didik  mengomunikasikan hasil penyelidikan  secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.

Peserta  didik  mengidentifikasi  proses  perubahan  wujud  zat  dan perubahan  bentuk  energi  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses  perubahan  bentuk  energi  dalam  kehidupan  sehari-hari (contoh:  energi  kalor,  listrik,  bunyi,  cahaya).  Peserta  didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari dan mendemonstrasikan  bagaimana  beragam  jenis  gaya  memengaruhi gerak benda.

Di  akhir  fase  ini peserta  didik  mampu  menjalankan  peran  dan tanggung  jawab  sebagai  bagian  dari  anggota  keluarga  dan  warga sekolah  serta  mendeskripsikan  bagaimana  interaksi  sosial  yang terjadi  di  sekitar  tempat  tinggal  dan  sekolah.  Peserta  didik mengidentifikasi  ragam  bentang  alam  dan  keterkaitannya  dengan profesi masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air  dan  mampu  menunjukkan  letak  kota/kabupaten  dan  provinsi tempat  ia  tinggal  pada  peta  konvensional/digital.  Peserta  didik mendeskripsikan  keanekaragaman  hayati,  keragaman  budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. 

Peserta  didik  mengenal  budaya,  sejarah  (baik  tokoh  maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.  Peserta  didik  mampu  memperoleh/menciptakan  sesuatu  dengan alat  dan  bahan  yang  ada  di  sekitarnya.  Peserta  didik  mengenali kebutuhan  atau  keinginannya,  nilai  mata  uang  dan mendemonstrasikan  bagaimana  uang  digunakan  untuk mendapatkan nilai manfaat yang dibutuhkan.

 

a) Elemen: Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Capaian Pembelajaran: Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari dan mendemonstrasikan bagaimana beragam jenis gaya memengaruhi gerak benda.

Di akhir fase ini peserta didik mampu menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai bagian dari anggota keluarga dan warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. 

Peserta didik mengenal budaya, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mengenali kebutuhan atau keinginannya, nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat yang dibutuhkan.Peserta didik mampu membuat hasil karya untuk menerapkan prinsip-prinsip keinginan dan kebutuhan serta kaitannya dengan uang.

 

a) Elemen: Keterampilan proses 

Capaian Pembelajaran: 1.  Mengamati. Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. 2.  Mempertanyakan dan memprediksi. Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 3.  Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. 4.  Memproses, menganalisis data dan informasi. Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah. 5.  Mengevaluasi dan refleksi. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan. 6.  Mengomunikasikan hasil. Mengomunikasikan hasil penyelidikan  secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.

 

3.  Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD)

Di  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mengamati  fenomena  dan  peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra, mencatat hasil pengamatannya,  serta  mencari  persamaan  dan  perbedaannya. Dengan panduan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi  tentang penyelidikan ilmiah.  Secara  mandiri,  peserta  didik  merencanakan  dan  melakukan langkah-langkah  operasional  untuk  menjawab  pertanyaan  yang diajukan,  menggunakan  alat  dan  bahan  yang  sesuai  dengan mengutamakan  keselamatan  serta  menggunakan  alat  bantu pengukuran  untuk  mendapatkan  data  yang  akurat. Peserta  didik juga  menyajikan  data  dalam  bentuk  tabel  atau  grafik  serta menjelaskan  hasil  pengamatan  dan  pola  atau  hubungan  pada  data secara  digital  atau  non  digital.  Peserta  didik  diharapkan  mampu membandingkan  data  dengan  prediksi  dan  menggunakannya sebagai  bukti  dalam  menyusun  penjelasan  ilmiah,  mengevaluasi kesimpulan  melalui  perbandingan  dengan  teori  yang  ada  serta merefleksikan  proses  investigasi,  termasuk  merefleksikan  validitas suatu tes.

 

Di akhir fase ini peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara  utuh  yang  ditunjang  dengan  argumen,  bahasa,  serta konvensi  sains  yang  umum  sesuai  format  yang  ditentukan. Peserta didik  dapat  melakukan  simulasi  dengan  menggunakan gambar/ bagan/ alat/ media  sederhana  tentang  sistem  organ  tubuh manusia  (sistem  pernafasan,  pencernaan,  dan  peredaran  darah) yang  dikaitkan  dengan  cara  menjaga  kesehatan  organ  tubuhnya dengan  benar. Peserta  didik  menyelidiki  bagaimana  hubungan saling  ketergantungan  antar  komponen  biotik-abiotik  dapat memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.

 

Berdasarkan  pemahamannya  terhadap  konsep  gelombang  (bunyi dan  cahaya)  peserta  didik  mendemonstrasikan  bagaimana penerapannya  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Peserta  didik mendeskripsikan  adanya  ancaman krisis  energi  yang  dapat  terjadi serta  mengusulkan  upaya-upaya  individu  maupun  kolektif  yang dapat  dilakukan  untuk  menghemat  penggunaan  energi,  serta penemuan  sumber  energi  alternatif  yang  dapat  digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.

 

Peserta  didik  mendemonstrasikan  bagaimana  sistem  tata  surya bekerja  dan  kaitannya  dengan  gerak  rotasi  dan  revolusi  bumi. Peserta  didik  merefleksikan  bagaimana perubahan  kondisi  alam di permukaan  bumi  terjadi  akibat  faktor  alam  maupun  perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan  lingkungan  serta  memprediksi  dampaknya  terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi. Peserta  didik  mengenal  budaya,  sejarah,  baik  tokoh  maupun periodisasinya  di  Indonesia  serta  menghubungkan  dengan  konteks kehidupan  saat  ini.  Peserta  didik  juga  dapat  menceritakan  kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan imperialisme dan mencapai  kemerdekaan.  Peserta  didik  merefleksikan  semangat juang  para  pahlawan,  meneladani  perjuangan  pahlawan  yang diimplementasikan dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.

Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta untuk mengetahui wilayah  di  sekitarnya.  Peserta  didik  menerapkan  konsep  nilai (barang,  jasa,  waktu)  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Dengan  penuh kesadaran,  peserta  didik  melakukan  suatu  tindakan  atau mengambil  suatu  keputusan  yang  berkaitan  dengan  kehidupan sehari-hari  berdasarkan  pemahamannya  terhadap  kekayaan kearifan  lokal  yang  berlaku  di  wilayahnya  serta  nilai-nilai  ilmiah dari kearifan lokal tersebut. 

 

a) Elemen: Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Capaian Pembelajaran:  Peserta didik mengidentifikasi sistem organ makhluk hidup, adaptasi serta lingkungan dan ekosistem yang ada di sekitarnya. Peserta didik dapat melakukan simulasi dengan menggunakan gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia (sistem pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan benar.

Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya dengan gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi.

Peserta didik mengenal budaya, sejarah, baik tokoh maupun periodisasinya di Indonesia serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik juga dapat menceritakan kembali bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan imperialisme dan mencapai kemerdekaan. Peserta didik merefleksikan semangat juang para pahlawan, meneladani perjuangan pahlawan yang diimplementasikan dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.

Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta untuk mengetahui wilayah di sekitarnya. Peserta didik menerapkan konsep nilai (barang, jasa, waktu) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.

 

b) Elemen: Keterampilan proses 

Capaian Pembelajaran: 1.  Mengamati. Pada akhir fase C, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan panca indra, mencatat hasil pengamatannya, serta mencari persamaan dan perbedaannya. 2.  Mempertanyakan dan memprediksi. Dengan panduan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. 3.  Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Secara mandiri, peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. 4.  Memproses, menganalisis data dan informasi. Menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Membandingkan data dengan prediksi dan menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah. 5.  Mengevaluasi dan refleksi. Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Merefleksikan proses investigasi, termasuk merefleksikan validitas suatu tes. 6.  Mengomunikasikan hasil. Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum sesuai format yang ditentukan.

 

 

Demikian informasi tentang Capaian Pembelajaran mata pelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS) SD Pada Kurikulum Program Sekolah Penggerak berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Erbukuan Nomor 028/H/KU/2021  Tentang Capaian Pembelajaran   Paud, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB Pada Program Sekolah Penggerak. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.




= Baca Juga =



1 Comments

Previous Post Next Post