Contoh RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Indonesa SMP MTS BAB 2

Contoh RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Indonesa SMP MTS BAB 2


Berikut ini Contoh RPP (Perencanaan Pembelajaran) dan Modul Ajar Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Indonesia SMP MTs Bab 2 (II) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia


PERENCANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
BAB 2 : BERKELANA DI DUNIA IMAJINASI

 

Nama Sekolah                    :    .....................................................................................

Nama Penyusun                  :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                   :    Bahasa Indonesia

Kelas / Fase /Semester      :    VII / D / Ganjil

Alokasi Waktu                    :    14 JP (6 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran                  :    20.. / 20..

 

Nama Sekolah                    :    .....................................................................................

Nama Penyusun                  :    .....................................................................................

Mata Pelajaran                   :    Bahasa Indonesia

Kelas / Fase /Semester      :    VII / D / Ganjil

Alokasi Waktu                    :    24 JP (6 kali pertemuan)

Tahun Pelajaran                  :    20.. / 20..

 

A.    IDENTIFIKASI

Dimensi profil lulusan yang dicapai dalam pembelajaran ini sebagai berikut.

Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME

Kewargaan

Penalaran Kritis

Kreativitas

Kolaborasi

 

Kemandirian

 

Kesehatan

Komunikasi

 

B.     KEGIATAN PEMBELAJARAN

I. Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran

a) Capaian Pembelajaran (CP) Nomor : 46 Tahun 2025

     Menyimak: Menganalisis gagasan, pandangan, arahan, dan/atau pesan dari teks nonsastra berbentuk teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengarkan); dan menganalisis unsur intrinsik teks sastra berbentuk teks aural.

     Membaca dan Memirsa: Menganalisis informasi berupa gagasan, pandangan, arahan, dan/atau pesan dari berbagai tipe teks berwujud teks visual dan/atau audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat; menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan kepedulian dan/atau pendapat pro/kontra dari berbagai tipe teks berwujud teks visual dan/atau audiovisual; dan mengevaluasi kualitas dan/atau kredibilitas dari berbagai tipe teks berwujud teks visual dan/atau audiovisual menggunakan sumber informasi lain.

     Berbicara dan Mempresentasikan: Mempresentasikan gagasan, pandangan, arahan, dan/atau pesan untuk tujuan pengajuan usul dan pemberian solusi dalam bentuk monolog, dialog logis, dan/atau berbagai tipe teks secara kritis dan kreatif; dan menyajikan ungkapan kepedulian dari berbagai tipe teks dan/atau teks multimodal.

     Menulis: Menulis gagasan, pandangan, arahan, pesan, pengalaman, dan/atau imajinasi dalam berbagai tipe teks secara logis, kritis, kreatif, menarik, dan/atau indah; menulis ungkapan kepedulian dan/atau pendapat pro/kontra dalam berbagai tipe teks berbentuk teks multimodal; dan menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis.

 

 

b) Tujuan Pembelajaran

     Pertemuan 1: Mengenal dan Mengidentifikasi Unsur Puisi Rakyat (3 JP)

1.    Peserta didik menganalisis gagasan, pandangan, arahan, dan/atau pesan dari puisi rakyat yang dibacakan/didengarkan.

2.    Peserta didik menganalisis unsur intrinsik puisi rakyat (seperti bait, baris, suku kata, pola rima, dan pesan).

     Pertemuan 2: Berkreasi dengan Puisi Rakyat (3 JP)

1.    Peserta didik menulis gagasan dan imajinasi dalam bentuk puisi rakyat secara kreatif.

2.    Peserta didik menyajikan ungkapan kepedulian dari puisi rakyat dalam bentuk teks multimodal (musikalisasi puisi).

     Pertemuan 3: Mengidentifikasi Elemen dalam Teks Naratif (3 JP)

1.    Peserta didik menganalisis informasi berupa gagasan, pandangan, arahan, dan/atau pesan dari teks cerita fantasi (visual dan/atau audiovisual) untuk menemukan makna tersurat dan tersirat.

2.    Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan kepedulian dan/atau pendapat pro/kontra dari teks cerita fantasi.

     Pertemuan 4: Menganalisis Penokohan dan Majas (3 JP)

1.    Peserta didik mengevaluasi kualitas dan/atau kredibilitas dari teks cerita fantasi menggunakan sumber informasi lain (misalnya membandingkan dengan cerita rakyat asli).

2.    Peserta didik menganalisis penokohan (protagonis, antagonis, sifat, perilaku) dalam cerita fantasi.

3.    Peserta didik menggunakan kosakata baru (termasuk majas seperti sarkasme) yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam analisis teks.

     Pertemuan 5: Kalimat Langsung dan Tak Langsung (2 JP)

1.    Peserta didik menganalisis struktur kalimat langsung dan tidak langsung dalam teks naratif.

2.    Peserta didik mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dan sebaliknya.

     Pertemuan 6: Berkreasi dengan Teks Naratif (3 JP)

1.    Peserta didik menulis gagasan, pengalaman, dan/atau imajinasi dalam bentuk cerita fantasi secara logis, kritis, kreatif, menarik, dan/atau indah.

2.    Peserta didik menyajikan ungkapan kepedulian dan/atau pendapat pro/kontra dalam cerita fantasi berbentuk teks multimodal.

 

2. Praktik Pedagogis

     Model Pembelajaran: Tatap Muka

     Pendekatan: Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)

     Mindful Learning: Peserta didik diajak untuk fokus dan menyadari proses belajar melalui kegiatan observasi, analisis mendalam, dan refleksi diri. Contoh: Saat menganalisis unsur puisi atau alur cerita, peserta didik diajak untuk memperhatikan detail dan maknanya.

     Meaningful Learning: Pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman nyata peserta didik dan relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari. Contoh: Diskusi tentang dongeng yang pernah didengar, film yang ditonton, atau lirik lagu yang disukai.

     Joyful Learning: Pembelajaran dirancang menyenangkan dan menarik melalui variasi kegiatan, penggunaan media interaktif, dan kesempatan berekspresi. Contoh: Musikalisasi puisi, kuis interaktif, dan kegiatan menulis kreatif.

     Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan individu, presentasi, praktik menulis, praktik musikalisasi.

     Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

     Diferensiasi Konten: Menyediakan beragam sumber belajar (buku siswa, video, gambar, komik) dan contoh puisi/cerita fantasi dari berbagai genre dan tingkat kesulitan.

     Diferensiasi Proses: Memberikan pilihan kegiatan (menulis puisi atau musikalisasi puisi), menyediakan bimbingan individual atau kelompok kecil, serta memberikan waktu yang fleksibel untuk penyelesaian tugas menulis.

     Diferensiasi Produk: Memberikan pilihan format produk akhir (tulisan puisi, video musikalisasi puisi, cerita fantasi dalam bentuk teks atau komik mini).

 

3. Lingkungan Belajar

Lingkungan pembelajaran yang mengintegrasikan antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar:

     Ruang Fisik:

     Ruang kelas yang nyaman dan kondusif untuk diskusi kelompok dan presentasi.

     Papan tulis/whiteboard dan spidol untuk menuliskan poin-poin penting dan hasil diskusi.

     Media observasi seperti lingkungan sekitar sekolah (taman, kebun, lapangan) atau objek lain yang relevan dan aman.

     Kertas catatan kecil/sticky notes untuk umpan balik dan refleksi.

     Ruang Virtual:

     Akses internet untuk mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk digital.

     Aplikasi/Platform Digital (opsional): Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk kuis interaktif, games, atau media presentasi.

     Media cetak, elektronik, dan/atau digital untuk penerbitan hasil tulisan.

     Budaya Belajar:

     Mendorong rasa syukur atas ciptaan Tuhan melalui pengamatan alam.

     Mengembangkan kemampuan bernalar kritis dalam membandingkan informasi dan mengevaluasi data.

     Meningkatkan kreativitas dalam mengalihwahanakan laporan hasil observasi.

     Membiasakan kolaborasi dan gotong royong dalam kerja kelompok.

     Menumbuhkan kemandirian dalam mengerjakan tugas.

     Membangun rasa kepedulian terhadap alam.

     Mendorong kebiasaan belajar dan menggali fakta-fakta objektif.

 

 

4. Kemitraan Pembelajaran

     Lingkungan Sekolah: Pemanfaatan perpustakaan sekolah, pojok baca kelas, dan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber inspirasi.

     Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Mengaitkan materi dengan cerita rakyat atau tradisi lisan yang ada di masyarakat sekitar, serta mengamati lirik lagu populer.

     Mitra Digital: Pemanfaatan platform digital seperti YouTube, Google Slides, Canva, Kahoot!, Quizizz untuk mendukung pembelajaran dan publikasi karya.

 

5. Pemanfaatan Digital

     Perpustakaan Digital/Sumber Daring: Komputer/Laptop dan akses internet untuk mencari informasi, mengakses KBBI dan tesaurus daring, serta membuat produk digital. Jurnal ilmiah atau artikel populer, serta situs web kredibel terkait sains atau alam.

     Forum Diskusi Daring: (Opsional, dapat diintegrasikan melalui Google Classroom atau platform lain) untuk diskusi kelompok atau pengiriman umpan balik.

     Penilaian Daring: Kuis/Games singkat via aplikasi (Kahoot!/Quizizz) untuk mengidentifikasi pengetahuan awal atau asesmen formatif.

     Media Presentasi Digital: Google Slides, Canva untuk presentasi kreatif.

     Media Publikasi Digital: Penerbitan hasil tulisan di media elektronik dan/atau digital.

 

6. Lintas Disiplin Ilmu

     Seni Budaya: Integrasi dalam kegiatan musikalisasi puisi dan apresiasi seni sastra.

     Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pemanfaatan media digital untuk mencari informasi, membuat produk digital, dan publikasi karya.

     Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Memahami konteks sosial dan budaya di balik cerita rakyat.

 

 

C. PENGALAMAN BELAJAR

 

PERTEMUAN 1 (3 JP : 135 MENIT)

Topik: Mengenal Jenis dan Unsur Puisi Rakyat

 

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas (menyapa, berdoa, mengecek kehadiran).

     Apersepsi: Guru memantik minat dengan mendiskusikan pengalaman peserta didik terkait dongeng atau cerita yang berkesan di masa kecil mereka. (Mindful Learning, Meaningful Learning)

     Motivasi: Guru menjelaskan bahwa penulis cerita menciptakan tokoh dan alur agar menarik minat pembaca, dan hal ini akan dipelajari di Bab II.

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara selama 15-20 menit materi non-pelajaran.

 

KEGIATAN INTI (105 MENIT)

     Kegiatan 1: Menganalisis Gagasan, Pandangan, dan Unsur Puisi Rakyat.

     Guru meminta peserta didik membaca bait puisi rakyat dalam Buku Siswa secara bergantian. (Auditori)

     Peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mengisi tabel perbandingan puisi, menganalisis gagasan dan unsur puisi rakyat. (Kolaborasi, Meaningful Learning, Bernalar Kritis)

     Perwakilan kelompok membacakan hasil tabel, kelompok lain mencocokkan jawaban. (Komunikasi, Kolaborasi)

     Peserta didik mencocokkan jawaban dengan penjelasan pada bagian Kupas Teori dan melengkapi pertanyaan tentang tujuan puisi. (Mindful Learning)

     Kegiatan 2: Menganalisis Unsur Intrinsik Puisi Rakyat (Tembang Kinanthi).

     Guru mengajak peserta didik mengamati puisi tradisional Jawa "Tembang Kinanthi" dan membandingkannya dengan puisi lain, menganalisis unsur intrinsik seperti gatra, guru wilangan, dan guru lagu. (Visual, Mindful Learning, Bernalar Kritis)

     Peserta didik menjawab pertanyaan tentang persamaan dan perbedaan puisi tersebut.

     Guru menjelaskan ciri unik macapat yang biasa dilagukan dan mengajak memirsa video pelantunan tembang macapat Kinanthi (jika tersedia internet). (Auditori, Meaningful Learning)

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Peserta didik membuat tabel perbandingan puisi

     Proses: Peserta didik bekerja secara individu, berpasangan, dan kelompok kecil sesuai dengan jenis kegiatan untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda.

     Produk: Hasil diskusi kelompok (tabel perbandingan puisi), jawaban individu/berpasangan (interpretasi tujuan puisi), dan hasil analisis puisi macapat.

 

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan. (Mindful Learning)

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi pertemuan berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

PERTEMUAN 2 (3 JP : 135 MENIT)

Topik: Berkreasi dengan Puisi Rakyat

 

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas.

     Apersepsi: Guru mengulas singkat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan kegiatan kreasi puisi.

     Motivasi: Guru memotivasi peserta didik bahwa "siapa saja dapat menulis puisi" dan mengajak mereka untuk berani mengekspresikan ide. (Joyful Learning)

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara.

 

KEGIATAN INTI (105 MENIT)

     Kegiatan 3: Menulis Gagasan dan Imajinasi dalam Puisi Rakyat.

     Proses Pramenulis:

     Guru dan peserta didik bersama-sama memikirkan pertanyaan: "Siapakah pembaca sasaran puisi yang akan dibuat?" (Kolaborasi, Mindful Learning)

     Guru dan peserta didik bersama-sama menyaksikan beberapa gambar/foto untuk menggali inspirasi tema. (Visual, Joyful Learning)

     Guru dan peserta didik menceritakan rencana tema dan pernyataan-pernyataan sesuai tema. (Komunikasi, Kreativitas)

     Proses Menulis:

     Guru dan peserta didik bersama-sama mengembangkan pernyataan ke dalam larik dan isi. Peserta didik dapat melanjutkan di rumah. (Kemandirian, Meaningful Learning)

 

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Kegiatan 4: Menyajikan Ungkapan Kepedulian dalam Teks Multimodal (Musikalisasi Puisi).

     Peserta didik diajak mendiskusikan lirik-lirik lagu yang puitis. (Meaningful Learning)

     Guru mengajak peserta didik memirsa tayangan musikalisasi puisi di YouTube dan menganalisis aspek yang dapat ditiru. (Auditori, Visual, Kreativitas)

     Peserta didik memilih alat musik sederhana (jika tersedia) atau lagu untuk mengiringi puisi mereka.

     Peserta didik membaca puisi diiringi lagu (durasi 1-3 menit) dan mengunggah video ke media sosial (YouTube/IGTV) (Opsional, jika memungkinkan). (Kreativitas, Komunikasi, Joyful Learning)

Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Guru memberikan pilihan kegiatan (menulis puisi atau musikalisasi puisi) sesuai minat dan bakat peserta didik.

     Produk: Puisi rakyat hasil tulisan peserta didik atau video musikalisasi puisi.

 

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan.

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi pertemuan berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

PERTEMUAN 3 (3 JP : 135 MENIT)

Topik: Mengidentifikasi Elemen dalam Teks Naratif (Cerita Fantasi)

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas.

     Apersepsi: Guru memantik minat dengan mendiskusikan pengalaman peserta didik terkait cerita fiksi (film kartun/serial) dan bertanya tentang tokoh atau alur yang berkesan.

     Motivasi: Guru menjelaskan bahwa mereka akan mengkaji elemen intrinsik cerita fantasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir aras tinggi.

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara.

 

KEGIATAN INTI (105 MENIT)

     Kegiatan 5: Menganalisis Informasi dan Makna Tersurat/Tersirat dalam Cerita Fantasi ("Bola-Bola Waktu").

     Kegiatan Sebelum Membaca: Guru mengajak peserta didik mengamati gambar dan judul cerita, lalu menanyakan pertanyaan pemantik untuk memprediksi isi cerita. Peserta didik mencatat prediksi. (Visual, Bernalar Kritis, Mindful Learning)

     Kegiatan Setelah Membaca: Guru menanyakan kebenaran prediksi dan meminta peserta didik menjawab pertanyaan tentang tokoh, keinginan, cara mewujudkan, dan perasaan di akhir cerita, serta menemukan makna tersurat dan tersirat. (Bernalar Kritis, Meaningful Learning)

     Kegiatan 6: Menginterpretasi Informasi untuk Mengungkapkan Kepedulian/Pendapat Pro/Kontra.

     Peserta didik menuliskan ulang bagian cerita "Bola-Bola Waktu" dengan bahasa sendiri, mengidentifikasi bagian awal, tengah, dan akhir cerita dalam tabel alur. (Kemandirian, Kreativitas, Mindful Learning)

     Peserta didik menginterpretasi pesan moral atau nilai-nilai dalam cerita dan mengungkapkan kepedulian atau pendapat pro/kontra terhadap tindakan tokoh.

 

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Kegiatan 7: Menganalisis Penokohan dalam Cerita Fantasi ("Kue-Kue Mao").

     Guru mengajak peserta didik mengamati profil gambar ketiga tokoh dan mendiskusikan prediksi karakter mereka. (Visual, Bernalar Kritis)

     Peserta didik membaca cerita dan menjawab pertanyaan secara berpasangan, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, menganalisis penokohan. (Kolaborasi, Bernalar Kritis, Meaningful Learning)

     Guru menjelaskan cara menyikapi jawaban yang berbeda dan mendorong peserta didik menjelaskan alasannya dengan dukungan kalimat dari cerita. (Komunikasi, Bernalar Kritis)

Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik bekerja secara individu, berpasangan, dan kelompok kecil.

     Produk: Jawaban pertanyaan pemahaman cerita, tabel alur cerita, dan hasil diskusi penokohan.

 

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan.

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi pertemuan berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

PERTEMUAN 4 (3 JP : 135 MENIT)

Topik: Menganalisis Penokohan dan Majas

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas.

     Apersepsi: Guru mengulas singkat materi sebelumnya tentang alur dan penokohan.

     Motivasi: Guru menjelaskan pentingnya majas dalam menggambarkan emosi tokoh dan bagaimana cerita rakyat diadaptasi.

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara.

 

KEGIATAN INTI (105 MENIT)

     Kegiatan 8: Mengevaluasi Kualitas dan Kredibilitas Teks serta Menggunakan Kosakata Baru (Majas Sarkasme).

     Guru menjelaskan tujuan penggunaan majas dalam teks naratif, khususnya majas sarkasme. (Mindful Learning)

     Peserta didik mengidentifikasi dan menuliskan ulang kalimat majas sarkasme dari komik, serta menganalisis penggunaannya untuk mengevaluasi kualitas teks. (Bernalar Kritis, Kemandirian)

     Kegiatan 9: Membandingkan Penokohan dalam Cerita Komik ("Keberanian Emas").

     Guru menanyakan tentang cerita rakyat "Timun Mas" dan mendongengkan jika perlu.

     Guru menjelaskan fokus kegiatan adalah membandingkan tokoh Emas dan Mao.

 

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Peserta didik menjawab pertanyaan perbandingan tokoh secara berpasangan, menganalisis penokohan dan mengevaluasi bagaimana tokoh-tokoh tersebut mendukung pesan cerita. (Kolaborasi, Bernalar Kritis, Meaningful Learning)

     Peserta didik memilih tokoh yang disukai, menjelaskan alasannya, merangkum sifat tokoh, dan menyebutkan kalimat pendukung. (Komunikasi, Bernalar Kritis)

     Kegiatan 10: Menilai Alur dalam Cerita Fantasi ("Keberanian Emas").

     Guru menjelaskan alur cerita yang baik (awal, tengah, akhir, klimaks).

     Peserta didik menandai bagian awal, tengah (dengan klimaks), dan akhir cerita dalam diagram alur, serta menilai efektivitas alur dalam membangun ketegangan. (Visual, Bernalar Kritis, Mindful Learning)

Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik bekerja secara individu dan berpasangan.

     Produk: Identifikasi majas sarkasme, perbandingan tokoh cerita, dan diagram alur cerita.

 

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan.

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi pertemuan berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

PERTEMUAN 5 (2 JP : 90 MENIT)

Topik: Kalimat Langsung dan Tak Langsung dalam Teks Fantasi

 

KEGIATAN PENDAHULUAN (10 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas.

     Apersepsi: Guru mengulas singkat tentang dialog dalam cerita.

     Motivasi: Guru menjelaskan pentingnya memahami kalimat langsung dan tak langsung untuk menulis narasi yang baik.

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara.

 

KEGIATAN INTI (70 MENIT)

     Kegiatan 11: Menganalisis dan Menggunakan Kalimat Langsung dan Tak Langsung dalam Teks Fantasi.

     Guru menjelaskan konsep kalimat langsung dan tak langsung serta ciri-cirinya. (Mindful Learning)

 

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Peserta didik berlatih mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung dari cerita "Keberanian Emas", serta menganalisis penggunaan kedua jenis kalimat tersebut dalam konteks naratif. (Kemandirian, Meaningful Learning, Bernalar Kritis)

     Guru membahas jawaban dan memberikan umpan balik.

 

Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik bekerja secara individu dengan bimbingan guru.

     Produk: Hasil latihan mengubah kalimat langsung menjadi tak langsung.

 

KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan.

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk materi pertemuan berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

PERTEMUAN 6 (3 JP : 135 MENIT)

Topik: Berkreasi dengan Teks Naratif (Menulis Cerita Fantasi Sederhana)

 

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)

Memahami : Berkesadaran dan Bermakna

     Pembukaan: Guru membuka kegiatan dengan aktivitas rutin kelas.

     Apersepsi: Guru mengulas singkat tentang unsur-unsur cerita fantasi yang telah dipelajari.

     Motivasi: Guru memotivasi peserta didik untuk menciptakan cerita fantasi mereka sendiri. (Joyful Learning, Kreativitas)

     Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan ini.

     Pembiasaan Literasi: Pembiasaan membaca/menulis/mendengarkan/berbicara.

 

KEGIATAN INTI (105 MENIT)

     Kegiatan 12: Menulis Gagasan, Pengalaman, dan Imajinasi dalam Cerita Fantasi Sederhana.

     Proses Pramenulis:

     Peserta didik menentukan tema, tokoh, latar, dan kerangka alur cerita fantasi mereka menggunakan diagram alur. (Kemandirian, Bernalar Kritis, Kreativitas, Mindful Learning)

     Proses Menulis:

     Peserta didik mengembangkan kerangka menjadi cerita fantasi. Guru dapat membuat pertemuan konsultasi kelompok kecil untuk mendiskusikan kesulitan. (Kemandirian, Kolaborasi, Meaningful Learning)

     Peserta didik melakukan penyuntingan silang dengan teman kelompok, dengan pengawasan guru. (Kolaborasi, Bernalar Kritis)

     Proses Pascamenulis:

     Peserta didik memberikan judul menarik untuk karya mereka. (Kreativitas)

 

Mengaplikasi : Berkesadaran dan Bermakna

     Kegiatan 13: Menyajikan Ungkapan Kepedulian/Pendapat Pro/Kontra dalam Cerita Fantasi Berbentuk Teks Multimodal.

     Peserta didik dapat mempresentasikan cerita fantasi mereka secara lisan, atau dalam bentuk komik mini, atau format multimodal lainnya. (Komunikasi, Kreativitas)

Pembelajaran Berdiferensiasi:

     Proses: Peserta didik bekerja secara individu dengan dukungan kelompok dan bimbingan guru.

     Produk: Cerita fantasi sederhana dalam format teks atau komik mini.

 

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Merefleksi: Berkesadaran dan Bermakna

     Refleksi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang telah dilaksanakan.

     Rangkuman: Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

     Tindak Lanjut: Guru memberikan pengantar untuk bab berikutnya.

     Penutup: Salam dan doa.

 

D. ASESMEN

1) Asesmen Diagnostik

     Tanya Jawab: Guru dapat mengajukan pertanyaan lisan di awal bab untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang cerita fiksi atau dongeng yang pernah mereka dengar. Contoh: "Siapa yang suka membaca cerita fantasi?", "Pernahkah kalian mendengar dongeng atau cerita rakyat?"

     Kuis Singkat: Kuis singkat (misalnya melalui Kahoot!/Quizizz) untuk mengidentifikasi pemahaman dasar tentang ciri-ciri umum cerita atau puisi.

 

2) Asesmen Formatif

     Tanya Jawab: Seputar materi yang sedang dibahas, seperti “Apa ciri-ciri pantun?”, “Bagaimana alur cerita ‘Bola-Bola Waktu’?”, “Apa pesan moral dari cerita ‘Kue-Kue Mao’?”.

     Diskusi Kelompok: Penilaian observasi terhadap partisipasi aktif, kontribusi, dan santun dalam diskusi kelompok (Kegiatan 1, 2, 7, 9).

     Latihan Soal/LKPD:

     Mengisi tabel perbandingan puisi (Kegiatan 1).

     Menjawab pertanyaan interpretasi tujuan puisi (Kegiatan 2).

     Menjawab pertanyaan tentang isi dan unsur puisi macapat (Kegiatan 3).

     Menuliskan ulang alur cerita "Bola-Bola Waktu" (Kegiatan 6).

     Menjawab pertanyaan tentang penokohan cerita "Kue-Kue Mao" (Kegiatan 7).

     Mengidentifikasi majas sarkasme (Kegiatan 8).

     Membandingkan penokohan cerita "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas" (Kegiatan 9).

     Mengisi diagram alur cerita "Keberanian Emas" (Kegiatan 10).

     Mengubah kalimat langsung menjadi tak langsung (Kegiatan 11).

     Observasi: Observasi guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mencatat partisipasi, pemahaman, dan kolaborasi peserta didik.

     Produk (Proses):

     Draf puisi rakyat (Kegiatan 4a).

     Draf cerita fantasi (Kegiatan 12).

     Catatan kata sulit dan jurnal membaca.

 

3. Asesmen Sumatif

     Produk (Proyek):

     Puisi Rakyat: Karya puisi rakyat yang telah disunting dan final (Kegiatan 4a).

     Musikalisasi Puisi: Video musikalisasi puisi (opsional, Kegiatan 4b).

     Cerita Fantasi: Karya cerita fantasi sederhana (teks atau komik mini) yang telah disunting dan final (Kegiatan 12).

     Praktik (Kinerja):

     Presentasi Hasil Diskusi: Kinerja peserta didik saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok atau berpasangan.

     Pembacaan Puisi/Musikalisasi Puisi: Kinerja peserta didik saat membacakan puisi atau menampilkan musikalisasi puisi.

     Tes Tertulis: Tes akhir bab untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan analisis (pilihan ganda atau esai singkat) terkait puisi rakyat dan cerita fantasi.

 

Demikian informasi tentang Contoh RPP (Perencanaan Pembelajaran) dan Modul Ajar Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Indonesia SMP MTs Bab 2 (II). Semoga ada manfaatnya  

= Baca Juga =


Post a Comment for "Contoh RPP Pembelajaran Mendalam Bahasa Indonesa SMP MTS BAB 2"